Friday, October 15

Satu Rasa

Mencoba menikmati angin yg berhembus di panas teriknya mentari
Mencoba menikmati hempasan ombak di tengah badai

Malam itu tidak kelam
Siang itu tidak terang

Sesungguhnya...
Tidak panas
Tidak ada badai

Semakin diselami
Semakin menghanyutkan
Dan tenggelam bersamanya

Laksana karang
Aku akan selalu tegar berdiri
Di bawah terik
Di tengah hempasan badai

Bukan kekerasan hati
Bukan sebuah pembenaran
Hanya untuk satu rasa

:)
2 Oktober 2010

Saturday, October 2

-MENYAYANGIMU-

Aku tidak akan bertanya
Aku tidak akan protes
Aku tidak akan mengeluh
Karena kamu yang mengajariku

Aku hanya dapat berharap
Aku hanya dapat berdoa
Aku hanya dapat terdiam
Aku menyayangimu dg iklas

Words to Remember

Prolog :
Aku mengambil posting kali ini dari seorang teman lama. Tepatnya senior ku dulu sewaktu kuliah di FK UNRI. Posting ini sudah dipublishnya di Facebook nya dan Blog nya.
Sekarang dia sudah menjadi seorang Dokter. Entah bertugas dimana, aku juga tidak berniat untuk bertanya. Ahahahahaha... Aku juga ga perduli dimana, yang jelas dia ada di dunia maya. Kalau ada yang berminat dengan artikel kedokteran, silakan kunjungi blognya (sudah saya hyperlink kan, tinggal diklik aja), yang lumayan aktif, banyak2 sekali berisi artikel kedokteran. Berbanding terbalik dengan blog ku yang berisi cerita ringan (ringan bobotnya). Ahahaha

Tenang dok, saya tidak akan menyalaharti sebuah karya. Walau ini adalah sebuah kumpulan quotes, tetep aja, yan yang ngumpulin getoloh. Saya anti sama pembajakan karya sastra seseorang. Hehehehe...

Selamat membaca :

WORDS TO REMEMBER, TO MOTIVATE ...
Teman adalah keluarga yang kita pilih sendiri (Friends are the family we choose for ourselves) ~ Edna Buchanan

Menulislah...

Pertama kali menulis
Waktu kecil, kelas 3 SD aku diberikan sebuah diary mungil oleh ibuku. Beliau mengatakan, “tulislah di sini apa yang kamu rasakan, yang tidak dapat kamu ceritakan kepada orang lain. tulislah dan itu akan membuatmu sedikit lebih tenang.”
Aku juga pernah menemukan diary ibuku, dulu sekali. Beliau tidak pernah lagi menulis. Beliau berhenti untuk menulis. Menuliskan ceritanya, menuliskan perasaannya. Menuliskan cerita hatinya. Aku tidak tahu kenapa beliau berhenti untuk menulis.
Aku juga pernah mengalami hal itu, tujuh tahun yang lalu. Saat diary ku diberikan kepada orang yang salah. Saat jeritan hatiku diserahkan kepada orang yang tidak berkepentingan. Sejatinya itu adalah ceritaku yang tidak ingin aku bagikan kepada siapapun. Salah satu zona privacy ku yang paling dalam diintip oleh orang yang tidak ku inginkan. Aku kehilangan kepercayaanku untuk menulis. Berhenti untuk menulis. Berhenti dalam sebuah kevakuman yang lama. Dan kehilangan tempat yang membuatku merasa menjadi diriku yang utuh.
Dengan menulis
Aku dapat bercerita dengan mudah. Menyeimbangkan logika, rasa dan kreatifitas. Tersenyum dalam diamku. Menangis tanpa air mata. Tertawa dalam kesunyian. Ribuan kata-kata ku hasilkan.
Menenangkan kegelisahanku. Menemukan sejatinya diriku. Menghapus kegundahanku. Menyatukan antara logika dan rasa.

Logika dan Rasa
Mereka berada di dua dunia yang berbeda. Logika mengatakan untuk melakukan A, sedang rasa mengatakan B. Aku di antara kebingunganku. Mana yang harus ikuti. Ketika aku mulai menuliskan logika ku, menceritakan A dengan baik. menjelaskan B dengan baik. ternyata aku menemukan celah di antara keduanya. Memaafkan diriku, bersikap lembut terhadap diriku, dan melakukan yang tidak menyakiti A ataupun B. Keduanya mempunyai kedudukan yang sama penting untuk diriku. A dan B tidak salah. A dan B saling mempengaruhi satu sama lain. walau mereka berada di kutub yang berseberangan. Walau mereka tidak dapat dipertemukan. Aku membuatkan jembatan untuk mereka di dalam tulisanku.

Be a Mom

#cuci tgn 6 langkah
Agak sedikit kaget ngeliat Akbar cuci tangan.
Duluuuu bgt, wkt dia blm genap berusia 4 thn, aku pernah ngajarin dia cuci tgn. 6 langkah cuci tgn yg diterapin di rumah sakit..
(Skrg aku yg bingung, 6 atau 7 ya ? Ahahahaha.. Ketauan, skill kemana2)

Pas ngeliatin dia cuci tgn, aku smp kaget... Bengong. Dia menggunakan 7 langah itu dg sangat baik. Semua langkahnya tepat. Smtr aku aja lupa.

Dan, stlh ditanya, "kok gitu cuci tangannya ?" Mulut mungil dan suara ekstra kerasnya pun menjawab, "bunda ini gimana, kan bunda yg ajar. Bunda dulu kan aja a'bar gitu"
#tepokjidat.

Senyum Untukmu

kata2nya membuatku tersenyum. 
Kenangan yg tercipta akan membuat kita selalu tertawa. 
Kebodohan, keluguan dan kegilaan yg pernah kita lakukan. 
Putih abu-abu dan segala ceritanya.

Aku tidak ingin menyakiti siapapun. 
Maaf bila aku tidak dapat menerima ajakan yg ditawarkan. 
Karena utkku, sudah cukup kebersamaan itu. 
Kita tetap bs berteman sampai kapanpun.