Tuesday, March 29

Egoistik dunia modern

Di antara kemelut hati, menahan diri utk mengeluh, aku berusaha mengalihkannya dg berbagai macam hal.

Mata tak kunjung terpejam, suhu udara yg sedang menggoda sedari tadi utk diteriaki. Bahkan lantai pun tak mampu membantuku tertidur.

Aku membuka kembali bukuku yg sedari tadi berada di sampingku. "Engkau lebih cantik dari Bulan Purnama", buku yg berisikan cerita2 pendek penuh tauladan, dan nasehat. Menyejukkan...

Egoistik dunia modern, kalimat yang pas menggambarkan situasi dunia saat ini. Setiap manusia tnp sadarnya dipacu menuju ke arah ini. "Selamatkan dirimu, dahulukan dirimu, baru kau dpt membantu org lain." Ya kira2 bgtulah bunyinya. Aku terkenang kejadian di Ar Raudah. Dg mata kepalaku sendiri aku melihat puluhan org yg spt ini. Membuat diriku sendiri hampir saja terpacu ke arah egoistik ini.

Lingkungan menuntut kita spt itu, 'siapa cepat dia dapat, jgn pikirkan yg lain, yg penting kamu selamat, dahulukan kepentinganmu !!"
Tanpa sadar, sekali lagi, tanpa sadar kita pun mengikuti keegoistikan dunia modern ini. Sedih...

Aku pun demikian,
Jika kita tidak menyadarinya, atau tetap bermawas diri, kita akan kehilangan arti kemanusiaan kita. Si makluk sosial. Jelas2 kita dapat melihat contohnya saat ini. Banyak sekali... Akan kah kita akan menjadi sama seperti mereka ??

Kadang, aku berfikir...
Jadi manusia akhir zaman ini sgt penuh tantangan. Terlebih nilai agama tergerus dengan modernisasi. Dimana kecarut marutan semakin mengerikan. Agama dibawa2 sebagai dalih kesesatan, pemaksaan, dan menghilangkan nilai keindahannya. Ya Allah, cukuplah Engkau pelindungku :'(

Egoistik ?
hanya mementingkan kepentingan kita sendiri ?? Sadarkan bahwa kita juga melakukannya ?

Ya Allah, aku tak layak utk surgaMu. Aku juga tak sanggup ke nerakaMu...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Monday, March 28

Biarkan aku bercerita...

Tahu kenapa alasanku bersembunyi ? Tahu alasanku berlari ?
Aku takut, aku takut mencintai makhlukNya melebihi Sang Pemilik langit dan bumi.

Saat ini,
Aku terus belajar utk mencintaiNya. Mengokohkan hatiku utk mencintaiNya. Mengokohkan keyakinan hatiku padaNya.

Sama seperti bagaimana kita mencintai kedua orangtua kita, keluarga kita dan orang terdekat kita. Semua adalah makhlukNya. KepunyaanNya.

Aku pun merasa, aku terus ditempa dan ditempa utk itu.

Aku ingin mencintai seseorang karena Allah. Seperti aku mencintai kedua orangtuaku, anakku, saudara2ku, sahabatku. Karena Allah menakdirkan mereka bersamaku.

Umi Fatimah, Kak Balqis... Dua perempuan hebat yang ku temui di Tanah Haram, "be tough, Sen. Allah always take care of us. You must believe it."

Dan...
Sampai detik ini aku belum merasa cukup baik sebagai seorang manusia. Terus berusaha memperbaiki diri. Belajar bersabar, belajar utk lembut, belajar utk tdk meninggikan suaraku, belajar utk selalu bersyukur, belajar utk tawaduk, belajar utk istiqamah.

Subhanallah,
Ada bbrp kali kesempatan yg lost. Karena kelalaianku. Tuhanku, tolonglah aku. Limpahkan kesabaran yg berasal dariMu.

Terus mempertebal keyakinanku padaNya. Allah pasti memenuhi segala yang kubutuhkan. Bersabarlah, bersabarlah dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah selalu bersama dg orang2 yang sabar.

Sampai saatnya tiba,
Dimana aku akan keluar dari persembunyianku, di saat aku bertemu dg seseorang yang juga mencintai Allah lebih dari apapun. Yang bersamanya, kami akan semakin dekat denganNya, semakin mencintaiNya. Aku tidak akan lagi bersembunyi...

Karena orang tersebut akan tahu, akan mengerti, akan memahami, segala kelebihan dan kekuranganku. Dan mengatakan, "Dengan nama Tuhanku, aku ingin engkau menjadi bagian dari hidupku, dan masa depanku."

Apapun yang berasal dari Allah, dapat diambilNya kapan saja. Tolong, jgn ambil cintaku padaMu, Ya Rabb... Hanya itu yang menguatkanku.

Biarkan aku bercerita...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

weird...

ketika  semua hanya sekumpulan fatamorgana.
tidak dapat kau sentuh, tapi kau dapat merasakannya.

ketika kau melihatnya tepat di depan matamu.
semua terasa berbeda.

jangan tanyakan maksudnya, biarkan aku bercerita dengan caraku.
tidak utk dipahami, hanya untuk dibaca. tidak utk dipikirkan, dan biarkan semua berjalan sebagai mana seharusnya.

bersembunyi dalam duniaku.
kamu  boleh mendengarku, tapi aku tak ingin wujudku terlihat olehmu.
aku juga tidak akan berniat melihat wujudmu. kalau kau terlihat olehku, tenang saja... aku yang lari.

*terasa semua semakin ngawur*

sepertinya, aku tidak perlu terlalu panjang bercerita.
akan ku beritahu sedikit rahasia.

kau tahu dimana keberadaanku ?
jangan jawab, "kau belum memberitahuku, bagaimana aku mengetahuinya.."
engga, engga, aku ga boleh kesel. bagusnya kalau kamu jawab seperti itu dicuekin aja.
*ahahahaha, ketawa penuh kemenangan*

kau tahu aku dimana ?
aku bersembunyi di hatimu *nyengir ga jelas, muntah mendadak beneran*

@office

p.s:
huaaaah, minggu ini orientasi !!
baru masuk 2 hari, udah ijin lagi orientasi.
seru banget sih... whatever, sen (O_O)"

Saturday, March 26

new resolution

mungkin karena kebiasaan selama 10 hari selalu menggunakan baju panjang yang praktis, menurut aku, akhirnya memang jadi ketagihan utk menggunakan busana serupa.

dalam keadaan kamar yang kaya kapal pecah, tiba2 terfikir, lalu berhenti melanjutkan aktivitas beres2 koper, malah nongkrong di depan laptop lalu mulai browsing. sebaiknya jangan dicontoh kelakuan tidak baik ini, ahahahaha... kerjakan satu-satu baru lanjutkan yang lain.

kebetulan, masih ada kain pdh yang sisa belum dijahit. rencananya aku mau minta si tukang jait langganan itu menjahitkan baju PDH model abaya panjang. kayanya nyaman juga tuh. boleh juga pake kerah samping, lalu roknya A line ekstra lebar, atau bisa juga potong 6. hanya saja yang sedang difikirkan adalah, tu bahan ga jatoh, hai hoooooo !!! gimana cara menyiasatinya ya ??

baiklah, saya lanjutkan dulu browsing modelnya deh.