Survei tentang HIV/AIDS yang digelar Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, tahun 2002, mendapatkan data 3 juta lelaki di 10 propinsi di Indonesia yang menjadi pelanggan perempuan pekerja seks komersial (PSK). Hanya sedikit sekali yang menggunakan kondom ketika kontak seks dengan PSK. Harus dicatat angka ini belum mewakili keadaan sesungguhnya karena survei hanya mencakup orang-orang yang relatif mudah dijangkau, misalnya sopir truk, pekerja bangunan dan kalangan ekonomi lemah lainnya karena kesulitan melakukan survei pada pegawai negeri, politisi, orang kantoran, atau pengusaha papan atas (Tempo, Edisi 6, 12 Desember 2004).
Data tersebut menjelaskan setidaknya ada 3 juta laki-laki berisiko tinggi terhadap HIV karena perilaku seksual mereka. Pada saat bersamaan, tiga juta lelaki ini menempatkan jutaan orang lain – istri, pacar, bayi-bayi yang dikandung istri, dan juga pelacur baik perempuan maupun lelaki – pada risiko terinfeksi HIV pula.
perspektif gender dalam penularan hiv/aids...
di sini PSK terkadang tidak mempunyai kemampuan untuk memutuskan penggunaan alat pengaman, kondom. mereka berada di dalam dilema untuk memutuskan menggunakan kondom tersebut, tetapi pelanggannya, yang adalah lelaki, tidak bersedia menggunakan. kalau seandainya mereka tetap bersitegang dengan keinginan itu, si laki2 hidung belang itu akan membatalkan menggunakan mereka.
huffft,
seharusnya mata rantai kebejatan ini bukan salah perempuan. tapi laki2. toh mereka yang sembarangan mencelupkan kemaluan mereka ke perempuan2 lain. bahkan ke perempuan yang sejatinya setia pada mereka.
Bajingan !!!
benci ???
tidak hanya membuka mata lebih jauh aja.
seks sebelum nikah ??
girls, gw tidak bermaksud menjudge salah satu pihak. tapi hanya membuka sedikit dari persepsi berbeda mungkin.
kebayang ga sih, infeksi pingpong, alias... yakin ga penis itu tanpa infeksi ??? vagina ini bebas dari IMS ??
errrrr, bahasa terlalu jujur.
tapi seperti itulah.
selanjutnya,
gw menganggap Tes IMS sebelum pernikahan itu sangaaaat sangat penting. untuk menjamin hak-hak, dan kesehatan reproduksi itu sendiri untuk para calon pembelai.
sekian ah,
mau lanjut lagi
;*
love u
No comments:
Post a Comment