Sunday, September 11

When Chameleon meet 7 habits..

7 habits means the title of the legendary book of Stephen R. Covey. Every one knew it. I hope so :p

(Mata ini bener2 lucu, yaps. Ini pembicaraan di luar konteks judul. lucu, ketika aku menggunakan kacamata saat membaca. Pdhl mata ku minus+silinder. Bukan ketika aku mengemudikan kendaraan. Atau ketika aku menonton tv, atau malah menulis. Semua huruf kdg melayang2, membaca kdg2 terlangkau. Pengaruh silinder tepatnya. Pdhl akan lbh bermanfaat ketika aku menggunakannya ketika mengemudikan kendaraan. Bukan mata yg aneh. Aku yg aneh :p)

Chameleon,
Aku tdk akan bercerita byk ttg Chameleon. Aku hy py sedikit wkt sblm terlelap. Aku hy ingin menuliskan sedikit di sini.

Ketika membaca kembali 7 habits of Effective people. Hy bagian permulaannya. Jgn hrp aku ingat semua ide utama buku itu. Sudah 10 thn yg lalu aku membacanya. skrg byk yg lupa.

Ada bagian yg menjelaskan ttg Etika Kepribadian dan Etika Karakter. Covey menyinggung, karakter lbh berpengaruh dibanding kepribadian. Krn kepribadian hampir seperti apa yg orang ingin lihat dari kita, sedangkan karakter adalah watak dasar, the true color of us.

Chameleon,
Bunglon,
Entah bgmn aku byk terinspirasi dari hewan yg satu ini. Yg mampu memanipulasi warna kulitnya spt warna sekitarnya utk melindungi diri. Aku byk melakukan hal ini. Agar bs menempatkan diri dimana pun. Kalau sekitarku berwarna hijau, hijaulah aku. Kalau biru, birulah aku.

Warna asliku
Ehmmm, tdk semuanya mampu melihat. Dan tdk pd semua org aku mau memperlihatkannya. Hy pd org yg aku percaya, itupun aku bs salah. Biarlah, kesalahan justru sebuah pembelajaran yg berharga.

Reject.

Hahahahahaha.
Terkadang aku berfikir, sekelilingku sbnrnya lbh suka melihatku seperti apa yg mereka inginkan, bukan apa adanya diriku.

Picik.

Aku rasa tidak. Tidak semua org mmg spt itu. Tidak semua lingkungan spt itu. Ada kok yg bisa menerima aku dg tangan terbuka sejatinya warnaku. Lengkap tentunya, dg kekurangan dan kelebihanku. Bukan aku yg sempurna. Sempurna dlm artian apa yg mau mereka lihat.

Chameleon,
Spt bermain peran memang. Setidaknya aku memberikan apa yg mereka inginkan. Karena mereka tdk menginginkan utk melihat sejatinya si chameleon. Atau si chameleon sdg bermain aman. Memanipulasi sdg mekanisme perlindungan diri.

Kepribadian dan karakter,
Dibahas tuntai dg Covey, cukup mencengangkan. Si Chameleon dlm diriku tertawa. Sejenak berkontemplasi.

Kamuflase
Si Chameleon hy tdk ingin menunjukkan warna aslinya. Karena sekitarnya hy mau melihat spt apa yg mereka inginkan. Dia sdg mengamati sebenarnya. Dia sdg berlindung. Sesaat. Karena hal yg spt ini hanya jangka pendek. Chameleon py warna aslinya. Karakternya sendiri yg menjadikan dia dirinya sendiri. Apa adanya dia, bukan apa yg ingin mereka lihat.

Simple smile.
Itu hanya permainan pikirian.
Kekurangan kita itu yg membuat kita sempurna sbg manusia. Klo kita sempurna, tanpaa cacat, tentu kita bukan manusia.

Adapted
Berusaha beradaptasi. Malah jd terfikir ttg teori evolusi. Yg mampu menyesuaikan diri yg bertahan. Kemampuan chameleon yg satu ini yg membuat dia bertahan dari pemangsa. Kedua matanya yg bisa bergerak ke segala arah secara tdk bersamaan, menunjukkan dia benar2 mempelajari situasi dan selalu waspada. Wow...

I'm still human actually.
Just the way I am, with my strengths and weaknesses. U can see the truly me, if u want. If u want. If u want to see what u want, u see my camouflage. It's depend on u...

Nite world,
I really miss my writing activity -____-"
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments: