Saturday, May 21

Pinokio...

Just remember when Akbar called me "Fiona", Shrek wife. I called him 'Pinokio'...

Dan ketika aku membaca buku, the wonder of boys - Michael Gurian, di pengantarnya dia menceritakan ttg Pinokio. Boneka kayu yg ingin menjadi seorang anak laki-laki. Co incident..

Peri biru (biru ?? What a fact ?? It's my favorite color) berjanji akan merubah pinokio menjadi anak laki-laki betulan kalau ia berani, jujur dan baik. I'm not Blue Fairy of course, I'm his mom actually.

Why I read that book ?
Karena aku ingin mendidiknya. Anak laki-laki tidak sama dengan anak perempuan. Bukan pada permasalahan gender, karena memang demikianlah adanya.

Aku sendiri adalah perempuan, yg biasa berfikir, berperasaan sebagai perempuan. Di samping itu, aku membesarkannya sendiri. Being a single mom. Walau dia mempunyai wkt khusus bersama ayahnya, aku rasa ayahnya sendiri tdk menggunakkannya dengan sangat baik utk mendidiknya sebagai laki-laki yg sesungguhnya.

Seorang ibu pastinya mempunyai insting untuk melindungi. Ya, melindungi dan mengayomi. Walau, aku sendiri terkadang sedikit merubah itu. Maksudnya, ada satu waktu aku meminta Akbar mengikuti apa yg aku inginkan, bukan spt yang dia inginkan.

What I want for the Akbar's future...
Aku selalu menekankan, suatu saat Akbar adalah seorang pemimpin. Pasti. Ia akan menjadi pemimpin dalam rumah tangganya. Imam dalam keluarganya. Dan dia mampu melakukan tugas itu dengan baik. Tidak hanya melindungi, tapi juga mampu membimbing istri dan anak-anaknya kelak.

Mampu berbagi tugas dan peran dengan istrinya. Saling membantu dan bekerja sama utk mewujudkan dan menciptakan generasi yang lebih baik untuk ke depan. Ehmm, laki-laki yang di tengah, mencapai dunia juga mencapai akhirat. Tidak condong, pas di tengah-tengah. Karena spt itu lah yang seharusnya. Toh tertera di Qur'an... Umat pertengahan.

Do'aku sewaktu mengandung Akbar...
Dia mewarisi semua sifat yang baik dari aku dan ayahnya. Sifat yang baik-baik. Bagaimana pun dia adalah generasi penerus.

Apapun yang terjadi antara aku dan ayahnya, atau bagaimanapun ke depannya.. Aku ingin dia berkembang dengan baik, menjadi manusia yg sesungguhnya. Tentu saja laki-laki yang sesungguhnya. Ehmmm, seperti yg selalu ku katakan, "kesuksesannya adalah kesuksesanku"

Dia mempunyai ibu yg cukup ajaib, hehehe..
That's who I am. Never wanna be the same like others. Dengan cara yg tidak biasa, dan tidak menjadi biasa saja.

Kami sama-sama tumbuh dan belajar. Sama-sama belajar untuk menjadi lebih baik.

Not just his mom, but I his friend too...
Best friend.

It's one of my duties in this world, that's why I'm here right now. I'll show him this world.

Pinokio...
Belajar utk berani, jujur, baik dan bijaksana. Boneka kayu yang ingin menjadi manusia, menjadi anak laki-laki dan laki-laki yang sesungguhnya.

Tidak hanya dia yang membutuhkanku, aku juga membutuhkannya.

Next person ?
Ia tidak akan menanyakan posisinya di antara kami. Karena tidak ada celah di antara kami berdua, tetapi Ia ada di samping kami. Menjadi teman baik kami.

Ia yang mampu mencuri hati kami berdua, yang membuat kami merasa nyaman, yang membuat kami menjadi kami apa adanya. Dengan itu kami akan tetap hidup, kami akan tetap ada, untuknya, untuk kami dan untuk sekeliling kami. Mungkin juga tidak sekedar ada, tetapi benar-benar ada :)

Pinokio ??
Ya, Pinokio harus melewati petualangannya untuk menjadi manusia, menjadi laki-laki. Dan... Peri Biru selalu ada menenemaninya.

Bunda pun akan selalu ada untukmu, Bang

Love u a lot
°\(^▿^)/°

Selalu ada jawaban untuk setiap pertanyaan.
Selalu ada jalan untuk setiap mimpi-mimpi indah.
Dan selalu ada Allah di setiap hati umatNya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments: