Saturday, April 23

20 tahun kemudian

Pembicaraan ini berawal ketika seorang temanku sibuk preparation utk ke kondangan temannya. Memakai baju yg bagus, celana dan sepatu terbaiknya mungkin. Ajang ketemu jodoh katanya...

Di sela-sela dia mandi madu dan bersiap-siap itu, dia bertanya, "apa yg akan elu katakan jika kelak anak lu mencari jodoh, Sen ? Nasehat apa yg akan elu katakan padanya ?"

*wink*

"Seandainya, gw ini Akbar, apa yg akan elu katakan ?"
"Elu ya elu, bukan Akbar"
"Kan gw bilang 'SE AN DAI NYA'"

Ahahahahahahaha, little bit weird. Dan akhirnya semuanya pun tertuang bgtu saja.

"Yang pertama dan utama, lihatlah perempuan itu dari agamanya. Karena agama adalah pondasi dari segala aspek. Ia kelak akan menjadi ibu anak2mu, pendidik utama utk anak2mu. Jika ada permasalah seberat apapun nantinya dlm rumah tangga kalian, ia tidak akan kehilangan porosnya. Yaitu agama Tuhannya."

"Yang kedua, lihatlah perempuan itu dari hatinya. Karena hati adl penghubung antara dirinya dg Tuhannya, antara dirinya dg dirimu. Jika dia mempunyai hati yg bersih, ia tentu akan menyayangimu dg tulus, tnp pamrih."

"Yang ketiga,..."

Aku sempat meneteskan air mata. Jd bener-bener ngebayangin hal ini terjadi, dan Akbar yg sudah dewasa di depanku.

"Yang ketiga, lihatlah dari kepribadian. Lihatlah ketika ia menghadapi permasalahan. Kamu akan melihat dia sesungguhnya, jalan pikirannya, karakternya. Semakin kuat kepribadiannya, berarti semakin baik, karena dia tahu apa yg dia mau, tahu menghargai dirinya, tentu ia akan tahu bagaimana menghargai dirimu."

"Terakhir, setelah kamu melihat ketiga hal di atas, pertimbangkan... Bisakah dia menjadi teman hidupmu ? Mampukah kamu dan dia mensinergikan segala kekurangan dan kelebihan kalian ? Kenapa kamu harus mempertimbangkan ini ? Karena kamu kelak adalah imamnya. Imam di dalam keluargamu. Pemimpin terkecil dalam organisasi terkecil dalam masyarakat."

"Anak2 kalian kelak HARUS lebih baik dari kalian, harus ada perbaikan, bukan stagnansi atau degradasi. Dan itu ada di tangan kalian berdua."

"Jangan lupa minta ridha Allah, sehingga langit dan bumi serta semua makhluk di antara keduanya meridhai kalian. Doa dan restu bunda ada di setiap langkah kalian."

Huaaaaaaa, jd nangis beneran.

"Sensen, lu baik2 aja ?"
Aku udah ga sanggup lg menjawab sbnrnya.

Saat itu akan tiba, mungkin 20 tahun dari sekarang. Ah, anakku.. Kamu yg skrg lg tidur-tiduran di deket bunda, pasti akan tumbuh besar dan dewasa. Akan melangkah dan membentuk komunitas kecilmu sendiri. Tentu bunda berharap segala yg terbaik utkmu.

Bahkan bunda tidak mematok hal-hal lain utk kandidat istrimu kelak. Utk Bunda keislamannya baik, dia menyayangimu dg tulus, tahu cara menghargaimu, berkarakter dan tentu saja mampu menjadi team workmu...

Jd pengen meluk-melukin Akbar terus. Semoga dia dipertemukan jodoh terbaiknya. Amiin

Dan temanku. Semoga dia juga menemukan jodohnya di acara tersebut. Amiin

»»» Nah klo anakku perempuan, apa yg akan aku katakan ya ???
*sigh*

...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments: