Saturday, April 23

To Face The Day

Hello world !!

Hidup ini penuh tantangan yg mengagumkan.
Entah bagaimana aku menemukan tumpukan tulisanku yg terselip di buku pengembangan kepribadian, dan tertanggal di tahun 2003. Wow, 8 tahun lalu. Aku sendiri, hampir bertanya-tanya, apa aku yg menuliskannya semua ini ???

Apa yg tertulis di sana ?
Biarkan aku bercerita dulu ttg hari ini kemarin dan kemarinnya lagi.

#Management of Finance
Bukunya Ligwina Hananto cukup menginspirasi. Utk mengatur keuangan secara sehat. Seperti dana pendidikan anak, dana pensiun, dana darurat dan manajemen keuangan rumah tangga lainnya.

Utk fresh beginner spt aku jelas hal ini sangat penting. Terutama karena aku single mom. Apalagi, utk dana pendidikan anak sendiri, kami -aku dan mantan suami- tdk mempunyai kesepakatan bersama. Sebagai ibu aku merasa bertanggungjawab, aku sendiri ogah mendebat, serta mengejar-ngejar masalah ini lagi. Cukup disimpulkan, ok I take handle for his future, and u do all u can do, as ur responsibility to being his father. Selesai.

Begitu menghitung dan melihat angka2 idealnya. Gubrak !!!
Something happen with me, psikosomatic problems. Ahahahaha. Kaget. Pdhl sudah sedemikian rupa mengatur perasaan dan pikiran, tyt ada yg mengendap dan tersembunyi di dalam sana *lucunya aku*

Ada kesalahan yg aku lakukan dan harus aku pertanggungjawabkan. Apa ini masih disebut kesalahan kalau aku tidak menyadarinya ini adl sebuah kesalahan ? Ehmmm, pokoknya begitulah. Konsekuensi yg hrs diambil, dan harus kembali menyehatkan kondisi keuangan sebagaimana mestinya. Dan memulai sebuah bisnis kecil-kecilan utk menambah pemasukan. Kalau hanya bergantung dg gaji sbg PNS, jgn berharap lebih.

Tyt aku blm menemui way out yg pas, walau sudah ada beberapa alternatif yg pas.

"Ding dong, one problem"

#Right Education for Early Childhood
Tara !!!
Ini juga tanggungjawabku. Setelah membaca buku Dewi Utama Faizah yg membahas ttg pendidikan anak. Efek dari menggesa anak, yg ternyata kalau menurutku sudah sgt kompleks. Cara terbaik mungkin home schooling. But, I didn't hv a time. I must working to survive too.

Kesalahan dunia pendidikan yg sudah carut-marut. Aneh juga praktisi pendidikan hanya bergaung. Tindakan konkritnya nyaris tidak ada.

Bayangkan anak kelas 1 SD sudah menghitung puluhan !!! Bahasa English pun sudah hrs bs menuliskan nama-nama benda yg ada. Insane !! Pelajaran PPKN lain lagi, bacaan yg hrs dibaca sampai 2 halaman, dan tugas yg diberikan sesuai dg bacaan yg ada itu. What the hell is this ?? They're still 7-8 !!! And my son 6.

Huaaaala !!
Dimana pendidikan holistic itu ??
Apa mereka dituntut bs membaca dan menjawab, tnp mengerti makna, tanpa penghayatan. Berhitung di usia yg belum semestinya, hanya memperdulikan kepentingan kognitif mereka. Dimana pengembangan kepribadian mereka, sosial-emosi ??

My son on there, my son in that system. Hello !!!
Aku harus mempunyai solusi atau jalan tengah yang pas utk masalah ini.

Jika anak terus digesa dan digesa, akibatnya adalah... Mereka bs mengalami masalah kepribadian yg parah. Spt yg terjadi pada Sufiah Yusof. Secara intelejensia mereka matang, sayang tidak dilakukan bersamaan dg kematangan emosional, dan kepribadian. Akhirnya menjadi pribadi yg rapuh dan tak terkendali.

Bisa dibayangkan ?? Tentu sbg ibu aku tdk ingin terjadi.

Wow !!
"Ding dong, the other one comes"

»» Apa yg aku tulis ditumpukkan kertas itu adalah...
"Semua pasti ada jalan keluarnya. Dan semua tidaklah sulit asal aku mau berusaha. Mungkin aku mmg akan butuh menangis dan bersusah payah. Untuk sebuah mimpi besar. Menangislah jika ingin menangis, tertawalah jika ingin tertawa, nikmati semuanya.
Anie pasti mampu, Anie mampu utk semua tantangan itu."

Aku menulisnya 8 tahun lalu. Utk hal yg terjadi 8 tahun kemudian.

As always, this is amazing world, amazing day, amazing me..

I'm gonna face the day with greatness
°\(^▿^)/°
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments: