Sunday, August 12

Paranoid and absurd weekend

Hey buddy, how about ur weekend? 

Me?  pretty damn fantastic... LOL

Gimana engga coba, udah tau passport mau expire 5 bln lg, nekad berjibaku ke S'pore. Heureuuuu... Parno nya itu yg ga nahan banget. Pergi parno dan balik parno dg dua masalah yg berbeda tentunya.

#Indonesian Imigration Counter#
Dari awal mba2 ticketing udah ngingetin, "mba, ini beresiko utk ga bs masuk S'pore...". Atas dorongan gila tmnku nan cantik jelita. Aku pun nekad berjibaku. Ide impulsive iti timbul seketika.

Bener aja donk, mas2 di counter imigrasi ga meng'approve' aku. Mana ada kejadian konyol ketika dia membandingkan photo passport dg aslinya. Dan itu bener2 norak. "waaaaaa, ga mirip".... Santai napa ya mas bro. Lgsg deh naikin shawl dan pasang muka BT. "udah mirip?"

Photo passport ku mmg jauh dari kata mirip dg aku. Di samping di passport menggunakan jilbab dan saat itu aku tidak menggunakan jilbab. Jelas sekali berbeda. Belum lg di passport mukanya kaya ngajak berantem. Okay... Ga suka aja sama reaksi si mas2 satu itu. Noted!!!

"mba, saya ga bs ngasih ijin"
Dezzzzziiiiiing.... Galau sementara. Diem 5 detik. Terinspirasi utk mengaplikasikan 3rd alternatives nya si Covey. Gimana caranya biar dia ngasih ijin..

Dg berbekal muka melas (muka inocent juga, bakat alam), dan suara lembut. Akhirnya keluar statement, "saya ga berani jamin mba bs masuk S'pore. Kalau smp di sana mba ditolak saya tidak bertanggungjawab"
Okay, I bet!!

Cussss.... Duduk manis lah saya di ferry. Walau sebenarnya parno abis ga bs masuk s'pore. Ntar gmn ya?  panic. Tp bersikap seolah2 ga panic. Sampe diem aja selama perjalanan. Temen ku yg baru sekali itu ngeliat muka parno ku, ga berenti2 bikin ketawa. Akhirnya aku cuma bs diem aja.

#Singapore Imigration Counter#
Okay..
Kita tau s'pore mmg sedikit ketat dg urusan beginian. Hati udah dag dig dug ga jelas. Ga menentu. Hawa panic ku ternyata emg nuler ke temenku.

As u know,
"sesuatu itu mmg tampak menakutkan ketika kita belum melewatinya. Ketakutan ya hanya dlm fikiran kita aja. Nyatanya, ga seseram yg kita fikirkan stlh melewatinya"

Daaaaan...
Pihak imigrasi lumayan cooperative. Dia cuma bilang, "I give u once, okay" alamaaaaaaaaaak, rasanyaaaaaaa... Lega. Smp tersenyum lebar ga jelas.

Awalnya aku udah bertekad utk menggunakan metode yg sama dg sblmnya. 3rd alternatives - Covey. Bagaimana pun ilmu akan lebih baik jika bs diaplikasikab di kehidupan sehari-hari. Entah darimana juga aku dpt inspirasi ini. Absurd. Terlalu absurd. Yaaaa, begitulah aku, terkadang suka terinspirasi dg spontan.

Berarti kalau anda beruntung, pihak imigrasi s'pore jg ga terlalu ribet kok. Bilang aja ini one day trip, and go for shopping. Mereka ngasih ijin kok.

Kami berdua pun kayak anak lepas yg kegirangan. Dan ada beberapa hal yg harus diselesaikan, sblm kami bisa bersantai-santai.

Niat ga belanja, akhirnya malah nenteng sepatu, eye liner dan surprise present. Tetep yaaaa, ceweeeeee. Mana lg discount di sana sini. Perfect.

#keparnoan terakhir#
Pas balik, badan udah mulai berasa capek. Suddenly, at the ferry terminal... Okay. I knew it. I knew it. Another omen. Co incident. Hey hallo... I still doesn't understand with it. Ilusi mungkin. Terlalu lelah utk mendeskrepsikan berjuta petanda yg datang. Dari mimpi, kebetulan2 yang aneh dan lainnya. Dan cukup membuatku parno di perjalanan pulang. Berusaha mengendalikan pikiran pd posisi yg seharusnya. Mematikan insting, kembali ke neo cortex. 

Dan lagi lagi...
Cuma paranoid dan pikiran yg absurd. I don't want to be awkward like this. 3rd alternative ga berjalan di sini. Karena harus ada beberapa hal yg dilakukan. Ya ya ya...

#at least#
I had a fantastic weekend. With all weird feeling. Hope I will know the answer soon. Am I denial with this situation?  what I'm scare for? Okay... I must face it, and keep focus for what I want. I want the best things. That's it. I can through this. Like always, everything will be okay, Sen..

See u soon,

Senia I. Hardita

No comments: