Saturday, August 4

Ramadhan 1433H

Music list for Ramadhan :
#1. I'tiraf 
#2. Tholaal Badaru (kaga tau judulnya)
#3. Rindu Muhammadku

Aku bukan termasuk Islam yg kaku banget, belajar Islam sepanjang hayatku. Dan aku pun merasa banyak bgt kekuranganku.

At least, masih sering berbuat dosa besaaaaar dan aku menyadari itu. Allahu rab, dg rahmatMu semoga dosa itu diampuni. Amiin...

Sampai masalah berhijab pun masih suka2, masih dg prinsip... Senyamanku. Membiarkan cahaya Islam masuk berlahan, semoga ia kekal di dalam hati ini.

Di  Ramadhan itu ada 2 peristiwa besar dlm hidupku.
#1. 23 Ramadhan 1425H : Akbar lahir. 1 minggu sblm Syawal.
#2. 7 Ramadhan 1432H : Bapak berpulang. Bs dibilang, ini 1 tahun Bapak.

Dan kemarin di malam 11 Ramadhan, ky kesiram air... Aku disadarkan akan 1 hal penting, menangislah aku sejadinya di sajadahku. 3 jam menangis. 2 hari mata bengkak. Selama 2 hari itu diprotes "ky org ga mandi lu, sen.."

Kesiram banget bangeeeeet...
Ar Rahman kena bgt. "kenikmatan mana lagi yg kamu dustakan (wahai jin dan manusia) ?"
"tak pantas di surga Mu dan tak sanggup di neraka Mu" I'tiraf

Mama sampai ga berani nanya, Akbar udah hafal dan ga menggangguku waktuku.

Kaya ditarik balik ke rel yg seharusnya... Bukan dengan tangan, tp kaya pake tali. Diseret balik. Dan menemukan, apa yg selama ini yg membuat aku ga tenang. 

"Kenikmatan mana lg yang kamu dustai?"

Tidak ada satupun...

Saatnya aku kembali ke relku. 1 tahunku yg benar2 thumbling down. Dan tantangan berikutnya adalah bagaimana mempertahankan yg sudah ada saat ini. Benar2 tantangan yg bermakna utk ku. Klo aku mampu melewatinya, naik tingkatlah aku.

Aku menjalani Islam dg caraku. Ingat buku "99 Cahaya di Langit Eropa". Sekian banyak cerita buruk Islam saat ini dan umatnya yg  mulai lengah. Saatnya Islam melihatkan cahaya kasih sayangnya. Islam itu penuh kasih sayang pada dasarnya. Bukti2nya banyak ada di tanah Eropa sekalipun.

Ingat dulu aku pernah bertekad utk pergi ke Turki, berjalan sepanjang mediterania, kemudian turun ke Afrika dan di sana mmg ada sisa2 peninggalan keIslaman. Dan renaissance yg dimaksud juga yg membawa adalah umat Islam.

Bagaimana muslim Mekkah menghargai umat2 agama lainnya. Bukan agama mereka yg salah, ttp kelakuan jahiliyah mereka yg salah.

Islam ga pernah memaksa... Dan, aku pun menjalankan Islam ku tanpa paksaan. Bukan agama turunan, tp karena hatiku yg membawaku menemukan keyakinan itu.

Kadang,
Aku malu... Bapak segitunya memberi teladan padaku, sampai akhir usianya. Apakah tidak ada yg membekas utkku? 

Islam itu umat pertengahan. Bagaimana menyeimbangkan dunia dan akhirat. Kesederhanaan. Dan aku tahu itu ada di Qur'an yg aku baca.

Dan air mata itu selalu jatuh utk mengingat hal itu dan segala kenikmatan yg aku rasakan saat ini.

Terlalu banyak mengeluh, melupakan apa yg aku miliki. Kesalahan yg aku perbuat dg penuh kesadaran, kurang dpt mengendalikan diri. Padahal dunia adalah sementara dengan segala gemerlapnya. Gemerlapnya yg membuat aku lupa.. Sanking indahnya.

Padahal...
Dari mana kita berasal, kawan?  Allah
Kemana kita akan berakhir, kawan? Allah
Apa yg kita ambil selama perjalanan di dunia ini, kawan?  kebijaksanaan

Selamat datang di samudera kebijaksanaan...
Nikmati indahnya dunia ini, tanpa melupakan tanggungjawab kita..

Dan aku pun kembali menangis
Dg segala kerapuhanku, dan hanya satu yg mampu menguatkanku...

Aku yg bukan siapa2, dan bukan apa2, di malam ke 16 Ramadhan 1433 H.
Senia I. Hardita

No comments: