Saturday, January 29

Coincidence

Hey Guys,

Harusnya aku menyelesaikan artikelku ttg "Sang Pencerah". Aneh smp detik ini, kepingan2 tulisan itu seakan belum terangkai dg baik. Dan lagi2 ku tinggalkan.

Di atas kasur, dg udara yg sgt bersahabat. Cenderung dingin. Dg daster kebangsaan, head set terpasang. "What if God was one of Us" yg dinyanyikan Joan Osborne mengalun berkali-kali di Blackberryku. My Shiroi Shinju. Dan di dekatku bertaburan buku: Happines Inside -yg berhasil diselesaikan tadi malam-, Theories of Learning, MDGs Sebentar lagi, 5 Matahari, Cara menulis artikel ilmiah, dan Seeking daylight's End. Yg terakhir baru dibeli seharga 7000. Utk ku harganya lbh dari 7000rb.

Everything seem perfect for me

» Check this poetry :
Mencintai angin harus menjadi suit…
Mencintai air harus menjadi ricik…
Mencintai gunung harus menjadi terjal…
Mencintai api harus menjadi jilat…
Mencintai cakrawala harus menebas jarak…
MencintaiMu(mu) harus menjadi aku…
~*Sapardi Djoko Damono*~

Alhamdulillah,
Rasanya aku mau menangis ttg semua kebetulan yg indah ini. Walau, aku mengatakan tidak ada yg namanya kebetulan. Kebetulan adl sebuah kejadian yg terjadi bersamaan. Coincidence, co yg artinya bersama, incidence yg berarti kejadian. Atau kata Carl Jung, fenomena ini dinamakan sinkronisasi.

Seeking daylight's End
Buku ini buku lama, pengarangnya Peter O'connor. Rasanya buku ini diterbitin tahun 2004. 7 tahun yg lalu.

Tulisannya membuat aku tersenyum, dan tak lepas ucapan pujian kepada Allah terlontar. Bagaimana ada kesamaan di sana, ttg hal2 yg harus aku hadapi kelak. Ttg karakter Talan muda yang ada di diriku, para penjelajah !!

Aku percaya setiap kejadian yg terjadi pada kita, pasti ada maksud dan tujuannya. Pasti !! Allah sedang mempersiapkan kita, utk missi kita di dunia ini. Sebutlah, Oprah Winfrey, yg mengalami perkosaan berkali2 oleh org2 terdekatnya sejak usia 9 tahun. Pd usia 13 dia hamil, dan bayinya meninggal. Dg apa yg didapatkannya sekarang... Aku tidak heran. Dinobatkan sebagai salah satu selebritis terkaya dunia, menjadi wajar. Karena dia dipersiapkan utk itu.

Menilik ke belakang apa yg telah aku jalani. Di usia 18 thn terpaksa menikah, 19 tahun terpaksa memutuskan berhenti melanjutkan studiku di kedokteran, usia 20 tahun mempunyai anak. My wonder boy !! Di usia 23 tahun, baru menyelesaikan pendidikan menjadi seorang Bidan. Di usia 24 tahun bercerai, dan memutuskan menjadi single mom. Berhasil menyelesaikan jenjang strata 1 di usia 25 thn. Start career in 26 years old.
Itu masih blm seberapa dibanding org lain. Selayaknya aku bersyukur, sangat bersyukur, berada di titik ini. Karena dulu aku menganggap semua ini ga mungkin. Ketika cita2ku padam, ketika keadaan membelengguku, ketika harus sendiri berhadapan dg masa depan yg tidak jelas. Semua sudah terlewati, aku belajar dari semua itu, menjadikan aku yg skrg ini. Dan petualangan baru sedang menantiku.

"Suatu saat aku akan berdiri dg dua kakiku, tdk bergantung pada orang lain. Bahkan suamiku kelak !!" Aku ingat, aku mengucapkannya dg berapi2 pada ibuku. Yeah, I'll make it true.

Yg menarik dari buku "seeking daylight's end" adalah sinopsisnya. Kata2 itu pernah dikatakan ibuku, my Mahaguru and My Mahadewi -even we always to argue our opinions, mom-, "Hanya satu yang bisa menghentikanmu, dirimu sendiri". Itu tertulis di sana.

"Kamu orang yg tidak bisa dihentikan utk ambisi2mu, nak. Mama yg membesarkan mu, mama tau kamu dg baik, seperti mama mengenal jari2 mama. Hanya satu yang bisa menghentikanmu, dirimu sendiri."
Coincidence ?

Bab I pun dimulai,

"Siapapun bisa berani membayangkan hal yang luar biasa, tapi hanya sedikit yang benar-benar luar biasa sehingga berani mencoba melakukannya"

Deg, terhenti...
Being a single mom ? I never imagine it. In a young age, dg stigma masyarakat yg memandang kami (para single mom) dg tanda tanya besar. 24 years, decided to be a single mom. Aku tidak mencoba, tapi aku melakukannya. Aku bisa membesarkan anakku dg baik, mengantarkannya ke pintu kesuksesan. Aku tidak perduli stigma yg melekat pada kami, kami punya cara kami sendiri. Dan itu "tidak coba2".
Tentu Allah mempersiapkanku utk itu, aku percaya.

"Selama ini kita selalu berusaha menjadi hidup sesuai peraturan, norma2, dan menerima tanpa bertanya, tapi juga bisa mencekik kita...
Selama ini kita hidup dalam batas-batas yang sudah ditentukan sebelum kita lahir. Tidakkah kalian ingin menemukan sesuatu di luar batas-batas itu, dan menujurkan kisah kalian sendiri ?"

Coincidence ?
Norma dan batas2 yg tidak tertulis di Al-Quran dan Al-Haddist, terkadang membuat kita tergelincir. Selama ini masih ada di dua dasar ke-Islam-an aku tidak akan mendebatnya. Selama ini, selalu ada alasan dibalik aturan, larangan Allah Swt. Hanya kepadaNya lah kita berpegang.

Stigma, norma, paradigma dan adat ?
Ini dia... Ini yg kadang membelenggu kita, tanpa kita sadari. Mencekik tanpa kita tahu. Tidak bisa menuturkan kisah sendiri karena takut berbeda, takut dikucilkan, dan takut2 yang lainnya...

"Apa gunanya hidup kalau kita tak bisa memilih sendiri cara kita menjalani hidup ?"

»» Hidup itu adalah pilihan««
Setiap orang mempunyai caranya sendiri, tentu tidak melewati batas yg ditetapkan Pencipta. Orang yang bijak, adalah orang yang tahu bagaimana caranya utk berbahagia... End value is the point, not the main value.

"Keberanian lahir dari kekuatan untuk percaya pada dirimu sendiri, meski tidak ada org lain yang percaya padamu"

Deeeer, air mata udah ngalir2 kemana2.

"Kebebasan adalah pilihan yang hanya bisa dibuat oleh dirimu sendiri: kau hanya diikat oleh belenggu ketakutanmu"

Belenggu ketakutanmu...
Coincidence ? Ketika sebuah buku berbicara padaku ? Ketika dia mengingatkanku ? Ketika dia berusaha menyemangatiku ?

Kebetulankah itu ?

Ini kenapa penggalan sajak Sapardi Djoko Damono ada di atas. Mencintai(Mu) harus menjadi aku.. Krn dg menjadi aku, aku akan menemukan Mu. Dg menemukan Mu, aku menjadikan hidup ini tidak sekedar hidup.

Melepaskan belenggu ketakutan, meyakinkan diri. Bahwa aku mempunyai missi dalam kehidupan ini. Aku percaya ada sesuatu di luar batas sana yang menanti. There's gonna be more to life...

(Kamu harus berani menentang arus, Nie. Keluarlah dari comfort zone mu, be someone, give the meaning to ur life «« kata seorang mentor kehidupanku. Thx Aunt, it's means a lot)

"Semoga perjalananmu selamat, wahai penjelajah !!"
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments: