Monday, January 3

Panglima Prang

Ini dia, aku lupa yang nyanyi siapa. Yang jelas mereka bernyanyinya bersama-sama. Lagu berbahasa Aceh. Jujur aku sendiri bingung dengan bahasa mereka. Minim banget bahasa yang bisa aku mengerti. Toh, memang selama ini bahasa daerah yang aku kuasai nyaris memang tidak ada. Hanya sepenggal-sepenggal, dan memang memenggal tidak menjadikan apa-apa.

Dari beberapa lagu yang ada di CD yang diberikannya, rata-rata aku menyukainya. Satu hal yang aku sukai dari Aceh. Semangat mereka. Tambahin deh satu lagi, keberanian mereka. Wow, itu aset yang berharga. Semoga setiap anak cucu mereka mewarisi hal ini dan ditambah dengan sdm yg berkualitas, pasti mereka bisa meraih apa yang mereka cita-citakan selama ini. Semoga rahmat Allah selalu tercurah ke atas mereka. Amiiiin...
Sama seperti di lagu ini. Semangatnya berasa banget.

Tentang Aceh,
Mungkin kedekatanku dengan seseorang yang berasal dari tanah rencong, membuat ku tertarik dengan Aceh itu sendiri. Bisa jadi. Selama ini, yang aku tahu ya hanya sekedarnya. Dalam artian pengetahuan umum, sebatas ini Indonesiaku. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki keunikannya tersendiri, yang menggelitiku untuk mempelajari dan memahaminya. Semakin dipahami, dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. Aku sendiri semakin penasaran. Dasar memang orang yang penasaran dan suka sesuatu yang baru. Untukku mereka menarik, eksotis.

Jadi ingat,
Jauh sebelum mengenal sosok ini, si Aceh Lon Sayang. Pas acara inacraft tahun 2010, aku sama Akbar sempat terkagum-kagum sama beberapa seniman Aceh yang menyanyikan lagu Aceh dengan rebana. Aku tidak tahu jenis kesenian mereka. Kami berdua bukannya menikmati pameran kerajinan, kami malah menikmati mereka menyanyikan lagu-lagu daerah mereka, nuansa Islaminya sangat kental. Akbar juga sampe enggan beranjak. Suara mereka begitu bersemangat dan membahana di areal pameran. Wajar saja ini mencuri perhatian para pengunjung.

Entahlah,
Bahkan dengan segala keragaman mereka, mereka mencuri perhatianku. Begitu juga dengan sosok itu yang mencuri perhatianku. Jangan tanya alasannya.

Kobarkan selalu semangat dan beranianmu, sayang...
Selaraskan antara pikiran dan hatimu serta biarkan kuasa Allah Swt mengalir di dalamnya, semoga negerimu menjadi negeri yang damai. Seperti nama Provinsi Aceh sebelumnya Nanggroe Aceh Darussalam...

Kadang inilah positifnya, kebhinnekaan ku begitu terasa. Aku tidak membawa embel2 kesukuanku. Buatku perbedaan itu indah, kita boleh berbeda tetapi ada satu hal yg membuat kita sama. Kita sama-sama manusia. Yg tercipta memang unik, tidak ada satupun yg identik. Kembar identikpun tidak bs sama persis. Lahir di keluarga yg terlalu Indonesia (percampuran yg bgtu byk) melihat mereka yg murni dg kesukuannya malah membuatku excited.. Apalagi dengan segala adat istiadat dan tradisi yg dipegang teguh. Itu aset.. Sekali lagi itu aset. Bukan berarti menjadi jurang memisah. Tidak...

#Mencintai cakrawala, harus menebas batas (jarak)

#I promise to discover myself

#sekolah pertama kehidupan adalah keluarga

Kombinasikan setiap hal ini:
Menemukan sejatinya dirimu, kamu akan mengenal Tuhanmu. Kamu akan mampu utk memberdayakan setiap kemampuan yg kamu miliki. utk membangun negerimu. Bagaimana kamu bs melakukan ini semua ? Starts from the inside. Inside ? Yeah.. Sekolah pertama kehidupanmu yaitu keluargamu, orangtuamu khususnya.

Of course u can chasing down and catch every dream.. To be all I wanna be...

Dengan semangat dan keberanian ««« inilah modal utama tadi.

I like that song a lot...
Semangatnya terasa banget dan ACEH BANGEEEET :)

Jgn kira Aceh cuma terkenal dg Mie nya aja, salah itu... Hehehehe
*ini dulu yg aku inget tentang Aceh*

good nite all,
°\(^▿^)/°
Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments: