Sunday, January 16

My Homeland Tanjungpinang

Sejenak melepas lelah dari bbrp buku yg ku baca, utk membuat resume yg deadline semakin dekat. Bbrp jam lg menuju deadline.. Yg belum juga ku selesaikan dg baik, menurutku. Entahlah, aku selalu dinilai oleh sekelilingku terlalu perfectionist. Pada intinya, aku hy ingin memberikan yg terbaik. Selama itu dilakukan dg iklas, menurutku tdk ada salahnya. Toh, bagian dari ibadah jg kepada Sang Pencipta.

Melepas lelah yg ku lakukan jg dengan membaca, bertambah ironilah kata melepas lelah itu. Yah, skrg aku memutuskan utk menulis kepingan ini di blog. Melepas lelah versi yg lainnya.

Cukup berdecak kagum dg tulisan Kristi Poerwandari yg berjudul jujur v.s berbohongan. Analisa yg diberikan sangat baik.

Beralih ke Seni, headlinenya cukup menarik "Kak Ros".. Oleh Gus TF Sakai. Bagian paling akhir dari tulisan ini adalah.. Tanjungpinang, 30 Oktober 2010. Oops, utk harian sekaliber kompas, dia mampu menembus bbrp karya sastra yg ada utkku HEBAT !!!

Aku sampai harus berkali-kali mengeja. Benar, Tanjungpinang. Bukan Pangkal Pinang, bukan Penang. Tapi Tanjungpinang. Ada terselip rasa bangga. Bagaimana pun, ini kotaku. Tanah dimana aku dibesarkan. Walaupun aku sendiri tidak dilahirkan di kota ini. Tanjungpinang, Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia. Ya.. Itulah rumahku.

Bukan tidak mungkin, suatu waktu tulisanku akan mampu menembus ribuan artikel yg masuk dan dipublish utk harian sekaliber kompas. Asal ada keinginan, utkku tdk ada yg tdk mungkin.

Tanjungpinang - Bintan.. Aku memutuskan dg pasti, di sinilah langkah pertama karierku dimulai. Di tanah Melayu ini lah, segalanya akan berawal. Tentang seorang Senia yg ingin menaklukan dunia. Jelas tdk bermaksud utk menguasai, hanya ingin memberikan konstribusi dan sumbangsih terhadap sesama atas apa yg aku miliki. Bukan utk merasa paling, Tuhan murka terhadap kesombongan.

Semakin ke sini, orientasi ku semakin berubah. Entah apa yg menyebabkan ini. Bisa jadi karena pengaruh eksternal, ataupun internal yg semakin terasah. Berusaha dan terus berusaha melayakkan diri mewujudkan mimpi2ku. Tentunya harus tetap dinikmati, apapun yg terlewati.

Bersamaan dg itu pula, pintu-pintu kesempatan dibukakan oleh Allah. Sekarang sepenuhnya di tanganku. Digunakan atau tidak. Tentu harus memilih dg cermat, tidak memborong semua yg ada. Kemaruk namanya itu. Bagaimana memilih ? Tentu dg intuisi, dan logika. Mampu ? interested ga ? Kalau semua iya, Go a Head, Sen...

Aku hanya seseorang yg berusaha menikmati hidup. Mengimbangi serius dan santai. Dunia dan akhirat. Sekuler dan fanatik. Berusaha berada di koridor tengah. Penuh tantangan memang. begitulah hidup...

Setiap orang sebaiknya tahu... Bagaimana utk bahagia ! Yg byk terjadi, mereka mengejar sesuatu tnp tahu essensinya, atau terpatok sama dogma, adat, tradisi, padahal di sekitarnya berubah dan tdk tahu essensi dari semua hal itu. Cari essensinya, sebagai makhluk yg dibekali akal, selayaknya kita menggunakannya. Jgn hy mengikuti tnp tahu maksudnya. Aturan adl aturan, selama itu rasional, tdk rasional coret dari daftar aturan.

Tanjungpinang - Bintan, izinkan aku sejenak mengabdi di sini. Berbagi ilmu dan memajukanmu. Kelak ketika aku tinggal landas utk 1001 mimpiku, aku telah membalas budi akan air yg terminum, rezeki yg termakan dari bumimu.

Inilah petualanganku, mungkin kali ini hanya berdua dg anakku. Kelak akan bertiga, berempat atau bersepuluh, bahkan berseribu. Kami akan membuat suatu generasi baru, klan baru, yg memakmurkan negeri. Dan menginduksi sekitar kami untuk maju. Selayaknya magnet yg mengalirkan energinya, kemudian melekat satu sama lain. Kenapa tidak kita menciptakan tatanan baru yg "SALING" bahu membahu bukan saling menjatuhkan ?

Langkah itu dimulai dari sini, dari kota ini. Tanjungpinang.

Hv a nice Sunday, readers.
Don't forget to visit our beautiful homeland, Tanjungpinang, Bintan Island ^^
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

No comments: